Lokastithi Giribadra adalah salah satu museum budaya yang ada di Purbalingga. Museum seluas 4.000 meter persegi ini berkonsep sebagai museum...
Baca Juga :Lokastithi Giribadra adalah salah satu museum budaya yang ada di Purbalingga. Museum seluas 4.000 meter persegi ini berkonsep sebagai museum terbuka miliki perseorangan dan sekaligus sebagai tempat ritual keagaam para penghayat kejawen.
Bagi Anda yang tertarik untuk belajar sejarah, atau kebudayaan kejawen atau hanya ingin sekedar mengunjunginya, Anda tidak perlu khawatir dengan harga tiket masuknya karena gratis. Museum ini buka setiap hari dan biasanya ramai pada hari-hari tertentu seperti Jum’at Kliwon, Selasa Kliwon, Jum’at Legi, dan malam satu suro.
Penulis : Eva Oktafikasari [Owner Umah Umbi Purbalingga]
Baca Juga :
Museum Lokastithi Giribadra ini pertama kali dibangun pada sekitar tahun 1992 oleh Mintoharjo Cokronegara, yang merupakan cucu dari Bupati Banyumas, Cokromiharjo I.
Koleksi Benda-Benda Peninggalan Pra Sejarah
Di museum ini Anda akan menemukan banyak sekali benda-benda peninggalan pra sejarah yang diperkirakan berasal dari abad 5-6 masehi, meliputi:
1. Menhir Berbentuk Batu Bulat
Menhir berbentuk bulat seperti telur ini diletakkan di bagian paling awal dan paling bawah di kompleks museum. Menhir ini memiliki simbol sebagai permulaan kehidupan atau kelahiran, maknanya bahwa kita sebagai mahluk hidup berawal dari sebuah telur. Hingga saat ini Menhir ini masih berfungsi sebagai salah satu media ritual.
2. Lingga - Yoni
Lingga-Yoni ini menyimbolkan kelamin perempuan dan laki-laki, letaknya berada di atas menhir berbentuk batu telur.
3. Archa-Archa Ganesha
Archa Ganesha atau dalam bahasa Jawa Gono yang memiliki arti isi. Archa ini menjadi simbol ilmu Jawa yang sangat mendalam, meliputi pendidikan, pertanian, kebatinan, hingga teknologi. Ada 2 archa Ganesha di museum ini, meskipun bentuk dari keduanya nampak sudah tidak sempurna.
4. Lembah Bandung
Bangunan dengan aksara jawa berbunyi Lembah Bandung ini merupakan tempat khusus bagi yang sedang memiliki hajat. Di dalamnya berisi menhir dan hanya orang yang memiliki hajat saja yang diperbolehkan masuk.
5. Watu Lumpang
Watu lumpang memiliki simbol bahwa manusia membutuhkan kebutuhan duniawi seperti makan agar dapat terus bertahan hidup. Dalam kebudayaan Jawa, lumpang adalah alat untuk menumbuk padi dan menghaluskan berbagai bahan makanan lainnya.
6. Watu Gong
Koleksi lainnya adalah watu gong, benda pra sejarah yang satu ini pada zaman dahulu digunakan sebagai tempat untuk bersumpah. Kini Anda dapat melihatnya secara langsung di Museum Lokastithi Giribadra.
Bukti Peradaban Kuno Di Purbalingga.
Keberadaan beberapa temuan benda-benda pra sejarah di Museum Lokastithi Giribadra menjadi bukti bahwa di tanah Purbalingga telah ada peradaban pra sejarah yang cukup besar. Selain itu temuan berupa batu tulis Cipatu yang hingga saat ini masih menjadi misteri turut memperkuat bahwa masyarakat Purbalingga, khusunya Cipaku memiliki nenek moyang yang berasal dari Kerajaan Galuh Purba.
Desa Cipaku memang menjadi salah satu desa tertua yang ada di Purbalingga, tidak heran jika banyak ditemukan benda-benda bersejarah lainnya yang memiliki nilai tinggi. Hal ini juga bisa digali guna mengembangkan wisata sejarah yang ada di Kabupaten Purbalingga.
Lokasi Museum Lokastithi Giribadra
Koleksi Benda-Benda Peninggalan Pra Sejarah
Di museum ini Anda akan menemukan banyak sekali benda-benda peninggalan pra sejarah yang diperkirakan berasal dari abad 5-6 masehi, meliputi:
1. Menhir Berbentuk Batu Bulat
![]() |
Menhir Berbentuk Batu Bulat Telur (Eva Oktafikasari) |
2. Lingga - Yoni
![]() |
Lingga-Yoni di kawasan Museum Lokastithi Giribadra (Eva Oktafikasari) |
3. Archa-Archa Ganesha
![]() |
Archa Ganesha di Museum Lokastithi Giribadra (Eva Oktafikasari) |
![]() |
Archa Ganesha di Museum Lokastithi Giribadra (Eva Oktafikasari) |
![]() |
Bangunan Lambah Bandung Tempat untuk Meminta Segala Keinginan (Eva Oktafikasari) |
5. Watu Lumpang
![]() |
Koleksi watu lumpang di Mueseum Lokastithi Giribadra (Eva Oktafikasari) |
6. Watu Gong
![]() |
Watu Gong, dengan dasar semen yang sengaja dibuat menyerupai Gong (Eva Oktafikasari) |
Bukti Peradaban Kuno Di Purbalingga.
Keberadaan beberapa temuan benda-benda pra sejarah di Museum Lokastithi Giribadra menjadi bukti bahwa di tanah Purbalingga telah ada peradaban pra sejarah yang cukup besar. Selain itu temuan berupa batu tulis Cipatu yang hingga saat ini masih menjadi misteri turut memperkuat bahwa masyarakat Purbalingga, khusunya Cipaku memiliki nenek moyang yang berasal dari Kerajaan Galuh Purba.
Desa Cipaku memang menjadi salah satu desa tertua yang ada di Purbalingga, tidak heran jika banyak ditemukan benda-benda bersejarah lainnya yang memiliki nilai tinggi. Hal ini juga bisa digali guna mengembangkan wisata sejarah yang ada di Kabupaten Purbalingga.
Lokasi Museum Lokastithi Giribadra
![]() |
Suasana Asri di Museum Lokastithi Giribadra (Eva Oktafikasari) |
Musem ini terletak di Dukuh Pangubonan, Desa Cipaku, Kecamtan Mrebet, Purbalingga. Letaknya memang agak jauh dari jalan raya utama dan berada di area perkampungan. Pemilihan lokasi museum bukan tanpa alasan, selain karena kebanyakan benda-benda koleksi di temukan di sekitar lokasi, menurut para ahli ilmu kejawen, di lokasi inilah yang memiliki energi gaib paling besar.
Bagi Anda yang tertarik untuk belajar sejarah, atau kebudayaan kejawen atau hanya ingin sekedar mengunjunginya, Anda tidak perlu khawatir dengan harga tiket masuknya karena gratis. Museum ini buka setiap hari dan biasanya ramai pada hari-hari tertentu seperti Jum’at Kliwon, Selasa Kliwon, Jum’at Legi, dan malam satu suro.
Baca Juga :