Puisi Berjudul Hembusan Angin Semilir Malam, karya Sanita Sitinjak
Baca Juga :Malam ditemani dengan bulan dan bintang yang selalu bersinar terang
Siangpun memiliki matahari yang setia menyinari dan mendampingi
Lalu bagaimana dengan diri ini?
Kesendirian dan kesunyian selalu menjadi teman setia yang menganggu kenyamanan jiwa dan raga
Perdebatan dilingkungan keluarga hingga penolakan dari teman sekitar
Mengingatkan ku dengan kehidupan kelam yang kujalani
Saat ini tetasan air mata tidak akan mengubah apapun
Apa yang harus aku lakukan?
Segala cara sudah kukerahkan untuk mencairkan sikap beku mereka terhadapku
Namun semua juga tak kunjung berubah
Hanya kesia-sia yang kudapatkan
Dan rasa lelah yang semakin menusuk tulang benulang
Saat ini aku akan mulai meninggalkan kepahitan dari kenangan di masa lampau
Kemudian melangkah memulai masa depan dengan berbagai hal yang manis
Walau hanya bersama hembusan angin semilir malam yang mendampingi
Penulis : Sanita Sitinjak [Mahasiswa Universitas Diponegoro]
Siangpun memiliki matahari yang setia menyinari dan mendampingi
Lalu bagaimana dengan diri ini?
Kesendirian dan kesunyian selalu menjadi teman setia yang menganggu kenyamanan jiwa dan raga
Perdebatan dilingkungan keluarga hingga penolakan dari teman sekitar
Mengingatkan ku dengan kehidupan kelam yang kujalani
Saat ini tetasan air mata tidak akan mengubah apapun
Apa yang harus aku lakukan?
Segala cara sudah kukerahkan untuk mencairkan sikap beku mereka terhadapku
Namun semua juga tak kunjung berubah
Hanya kesia-sia yang kudapatkan
Dan rasa lelah yang semakin menusuk tulang benulang
Saat ini aku akan mulai meninggalkan kepahitan dari kenangan di masa lampau
Kemudian melangkah memulai masa depan dengan berbagai hal yang manis
Walau hanya bersama hembusan angin semilir malam yang mendampingi
Penulis : Sanita Sitinjak [Mahasiswa Universitas Diponegoro]
![]() |
Photo by Lisa Fotios. Pexels.com |