Semoga bantuan kepada korban yang dievakuasi terus mengalir baik dari pemerintah maupun dari pihak manapun yang mau memberi uluran tangan
Baca Juga :Tahun 2020 kembali membawa sebuah momen bencana alam yang mana kali ini dialami oleh warga masyarakat di Nusa Tenggara Timur, khususnya di bagian utara pulau Lembata, Kabupaten Lembata. Hal tersebut dikarenakan terjadi letusan gunung Ile Lewalotok pada hari minggu (29/11/2020) pagi.
Gunung yang berada di ketinggian1.319 mdpl (meter diatas permukaan laut) tersebut merupakan jenis gunung berapi stratovolcano, dan tercatat sudah enam kali meletus yakni sejak tahun 1660, kemudian tahun 1819, selanjutnya pada tahun 1939, lalu tahun 1951 dan yang terkini adalah tahun ini.
Dampak yang ditimbulkan dari letusan tersebut yakni terjadinya penyebaran abu vulkanik yang terbawa mengikuti arah angin yakni ke arah barat dan ke timur, yang mana hal tersebut memberikan dampak langsung kepada beberapa Desa di wilayah kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur.
Semenjak terjadi letusan pada minggu pagi (29/11/20) tersebut, status aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok dinaikkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari level II atau ‘Waspada’ menjadi level III atau ‘Siaga.’
Berkaitan degan hal tersebut, PVMBG merekomendasikan beberapa hal penting, diantaranya, pertama, masyarakat yang berada di sekitar gunung maupun pengunjung, pendaki atau wisatawan tidak diizinkan untuk melakukan aktivitas di dalam radius 4 km dari kawah puncak.
Kedua, wajib menggunakan masker maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Ini direkomendasikan untuk menghindari dampak abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan terutama gangguan pernapasan akut.
Ketiga, PVMBG mengingatkan abu vulkanik saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ile Lewotolok. Oleh karena itu, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di gunung ini untuk mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar, terutama di musim hujan.
Letusan ini tentu menimbulkan kepanikan bagi warga setempat, dan sejauh ini langkah yang dilakukan oleh pemerintah daerah adalah mengevakuasi warga disekitar gunung tersebut untuk dibawa ke lokasi yang lebih aman, tepatnya di Kecamatan Lewoleba. Selain itu sebagian warga telah ditampung di beberapa tempat, diantaranya, kantor bupati lama, aula Koperasi Ankara, kantor Kelurahan Lewoleba Tengah, kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) di Lewoleba, Kecamatan Nubatukan serta Desa Tapolangu dan Baopana, Parek Walang, Kecamatan Lebatukan. Beberapa warga lainnya memilih untuk menginap di rumah keluarganya di Kecamatan Lewoleba.
Selain langkah evakuasi, pemerintah setempat juga memberikan bantuan kepada warga yang mengungsi tersebut berupa kebutuhan logistik seperti makanan dan vitamin. Tidak hanya pemerintah saja, Ada juga donatur yang turut memberikan bantuan untuk meringankan para korban yang dievakuasi.
Semoga bantuan kepada korban yang dievakuasi terus mengalir baik dari pemerintah maupun dari pihak manapun yang mau memberi uluran tangan. Bagi pembaca yang ingin memberikan bantuan atau donasi, dapat mengunjungi website kitabisa.com atau halaman instagram dari flobamorata_repost dan Lembatamanisle untuk informasi selengkapnya.
Penulis : Tim Redaksi Fianosa
![]() |
Gunung Ile Lewotolok yang sedang erupsi. Photo by Kornelis Kaha |