Sang terik beranjak pergi dan senja datang menyapa, sore itu 18 oktober 2020 aku terpaku melihat beberapa cilik yang mungkin jumlah mereka h...
Baca Juga :Sang terik beranjak pergi dan senja datang menyapa, sore itu 18 oktober 2020 aku terpaku melihat beberapa cilik yang mungkin jumlah mereka hanya sebelas orang menyibukan diri dan saling memanggil untuk berkumpul dan mendekatkan diri dengan sang Khalik dengan berdoa Rosario (doa orang katolik kepada Bunda Maria),harus kuakui aku bukan apa – apa dibandingkan dengan anak – anak yang seolah lebih mengerti apa itu Tuhan. Betapa besar kecintaan akan Hidup, betapa Kepercayaan Murni yang dimiliki, dan betapa kokoh Iman yang dimiliki anak – anak ini ditengah ketakutan akan badai cobaan virus yang tak pernah ada habisnya.
Sepintas mereka sebenarnya belum mengerti betul apa itu Tuhan, apa itu Iman dan apa itu Kepercayaan. Lalu mengapa kita masih terpaku dengan ketakutan akan virus ini? Padahal kita semua tahu bahwa hidup dan mati kita ada di tangan Sang Pemilik Kehidupan yaitu Tuhan? Tentu sebuah kemunduran besar yang terjadi yang nampaknya mulai terasa dikehidupan milenial, kaum milenial sekarang lebih mementingkan megupdate informasi tentang virus ini dari pada menyisihkan waktu berdoa agar virus ini cepat berlalu, sekali lagi sebuah kemunduran Iman, hidup, dan kepercayaan akan adanya sang khalik.
Semangat Iman, kepercyaan dan hidup yang beberapa cilik tunjukan ini mau mengajarkan kepada kita kaum milenial bahwa kemajuan IPTEK dalam hidup harus diimbangi dengan kemajuan akhlak perilaku dan moral yang meliputi Iman, Kepercayaan, dan Usaha untuk melawan virus ini dengan salah satu cara tetap mendekatkan diri kepada sang Tuhan. Bukan tidak mungkin, jika dibiarkan berjalan seperti ini krisis dalam berbagai segi kehidupan dibangsa ini akan terjadi dan membawa dampak buruk bagi segenap bangsa yang mendiami Tanah Air ini, mengapa demikian? Karena kaum Milenial lebih takut akan virus ini dari pada takut akan Tuhan yang empunya Kehidupan.
Oleh karena itu, melalui tulisan pendek ini,saya anak desa anak diujung timur negeri ini mau mengajak semua kaum milenial dari semua budaya dan Agama mari tetap mengikuti kemajuan IPTEK ditengah badai Covid-19 ini dan tetap harus diimbangi dengan mendekatkan diri kepada Sang Tuhan dengan tiada pernah berhenti Berdoa agar badai COVID-19 ini cepat berlalu dan kita kembali hidup seperti biasanya, dan kepada para pemimpin Bangsa dan Agama agar tetap menanamkan semangat berjuang, semangat hidup, Iman, dan kepercayaan agar segenap insan dinegeri ini tidak dihantui rasa takut yang berlebihan akan Covid-19 ini dan membawa dampak kehancuran akan negeri ini……jika Kalian para pemimpin sudah terlebih dahulu mengukung diri karena takut akan virus maka akan kemana kami orang kecil yang selalu berlindung dibawah payung keberanian dan kepercayaan kalian…..???
Terima Kasih
Salam dari Anak timur dibatas negeri Indonesia
Penulis : Benyamin Besin S.Pd
![]() |
Photo : Via Pexels.com |
Aku menggeleng seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja aku lihat. Dan dengan penuh percaya diri mereka mulai berdoa dengan dipimpin oleh seorang anak kecil, tanpa campur tangan orang dewasa, dalam hati aku berdecap kagum, terharu, dan bersyukur bahwa ditengah ketakutan yang besar ini, virus yang berbahaya ini, mereka masih mau dengan sadar mendekatkan diri dengan sang Pencipta Pemilik kehidupan. Ini mau menunjukan kepada kita bahwa hidup di dunia ini adalah kepunyaan Sang Tuhan.
Sepintas mereka sebenarnya belum mengerti betul apa itu Tuhan, apa itu Iman dan apa itu Kepercayaan. Lalu mengapa kita masih terpaku dengan ketakutan akan virus ini? Padahal kita semua tahu bahwa hidup dan mati kita ada di tangan Sang Pemilik Kehidupan yaitu Tuhan? Tentu sebuah kemunduran besar yang terjadi yang nampaknya mulai terasa dikehidupan milenial, kaum milenial sekarang lebih mementingkan megupdate informasi tentang virus ini dari pada menyisihkan waktu berdoa agar virus ini cepat berlalu, sekali lagi sebuah kemunduran Iman, hidup, dan kepercayaan akan adanya sang khalik.
Semangat Iman, kepercyaan dan hidup yang beberapa cilik tunjukan ini mau mengajarkan kepada kita kaum milenial bahwa kemajuan IPTEK dalam hidup harus diimbangi dengan kemajuan akhlak perilaku dan moral yang meliputi Iman, Kepercayaan, dan Usaha untuk melawan virus ini dengan salah satu cara tetap mendekatkan diri kepada sang Tuhan. Bukan tidak mungkin, jika dibiarkan berjalan seperti ini krisis dalam berbagai segi kehidupan dibangsa ini akan terjadi dan membawa dampak buruk bagi segenap bangsa yang mendiami Tanah Air ini, mengapa demikian? Karena kaum Milenial lebih takut akan virus ini dari pada takut akan Tuhan yang empunya Kehidupan.
Oleh karena itu, melalui tulisan pendek ini,saya anak desa anak diujung timur negeri ini mau mengajak semua kaum milenial dari semua budaya dan Agama mari tetap mengikuti kemajuan IPTEK ditengah badai Covid-19 ini dan tetap harus diimbangi dengan mendekatkan diri kepada Sang Tuhan dengan tiada pernah berhenti Berdoa agar badai COVID-19 ini cepat berlalu dan kita kembali hidup seperti biasanya, dan kepada para pemimpin Bangsa dan Agama agar tetap menanamkan semangat berjuang, semangat hidup, Iman, dan kepercayaan agar segenap insan dinegeri ini tidak dihantui rasa takut yang berlebihan akan Covid-19 ini dan membawa dampak kehancuran akan negeri ini……jika Kalian para pemimpin sudah terlebih dahulu mengukung diri karena takut akan virus maka akan kemana kami orang kecil yang selalu berlindung dibawah payung keberanian dan kepercayaan kalian…..???
Terima Kasih
Salam dari Anak timur dibatas negeri Indonesia
Penulis : Benyamin Besin S.Pd