Puisi berjudul "Sajak Malam" karya Grachiela Do Nacimento
Baca Juga :Malam, apa kabarmu?
Menangis? Tertimbun kelam nan pekat?
Ketahuilah! Dan memang kau harus tahu.
Seperti para lelaki mencintai kopi
Aku menyukaimu sedalam-dalamnya
mencintai pekatmu yang tak bercahaya
oleh sebab rembulan yang berselingkuh sesewaktu
Malam, Baikkah kamu?
bertahan di ujung mimpi yang resah
dan terseyum di puncak asa nan galau?
ketahuilah! aku mencintaimu
seperti langit memeluk bintang
dan senja memeluk jingga
bukankah,
segalanya butuh teman dan sahabat
di cela bosan yang menyiksa dan takut yang mendera
kau teramat kokoh di sana bahkan anggun dengan bias kemuningmu
yang lebih dari sekedar indah bagi jiwa yang terpapar duka
dan lebih dari sekedar sempurna bagi jiwa sesat akan rasa
Menangis? Tertimbun kelam nan pekat?
Ketahuilah! Dan memang kau harus tahu.
Seperti para lelaki mencintai kopi
Aku menyukaimu sedalam-dalamnya
mencintai pekatmu yang tak bercahaya
oleh sebab rembulan yang berselingkuh sesewaktu
Malam, Baikkah kamu?
bertahan di ujung mimpi yang resah
dan terseyum di puncak asa nan galau?
ketahuilah! aku mencintaimu
seperti langit memeluk bintang
dan senja memeluk jingga
Malam,
kisahkan sendirimu lewat hembusan angin ini
betapa betahnya kau di ujung langit sana
tiada teman kau ajak bercanda
atau musuh sekedar untuk berkelahi
senyaman itukah kau dalam sepimu?
kisahkan sendirimu lewat hembusan angin ini
betapa betahnya kau di ujung langit sana
tiada teman kau ajak bercanda
atau musuh sekedar untuk berkelahi
senyaman itukah kau dalam sepimu?
bukankah,
segalanya butuh teman dan sahabat
di cela bosan yang menyiksa dan takut yang mendera
kau teramat kokoh di sana bahkan anggun dengan bias kemuningmu
yang lebih dari sekedar indah bagi jiwa yang terpapar duka
dan lebih dari sekedar sempurna bagi jiwa sesat akan rasa