Baca Juga :
![]() |
Via Fianosa.com |
Hanya bermodel nekat, Engelius mengenyam pendidikan di Institusi Pertanian Malang (IPM) pada tahun 2013, dengan mengambil jurusan kehutanan, setelah tamat dari SMAK Warta Bhakti Kefa. Perjuangan hidupnya di Kota Malang sungguh mengalami pasang surut dalam hal pembiayaan kuliah.
Engelius mengungkapkan bahwa Kemacetan kuliah di Malang yang akhirnya membuat saya of alias berhenti kuliah bukan karena malas, tetapi saya kesulitan dalam hal pembiayaan kuliah. Hal ini membuat saya kelabakan dalam proses perkuliahan. "Situasi ini akhirnya membuat saya harus mengurung dan mengubur niat terindah untuk memperoleh gelar sarjana. Maka saya memutuskan untuk of alias berhenti kuliah dari IPM pada tahun 2017, ungkap alumni SMAK Warta Bhakti Kefa ini.
Realitas ini tidak mampu memudarkan dan apalagi mematikan semangat perjuangan untuk kuliah. "Dalam nurani terdalam, ia bertekad, sy tidak akan pulang kampung sebelum mendapat gelar sarjana, tandas alumni SMPN OPO tahun 2010. Ia akhirnya bermisi ke Kota Bali tahun 2019 untuk bekerja supaya kemudian hari bisa meneruskan kuliahnya.
Rencana Tuhan memang tak terbendung kedasyatannya. Ia diterima bekerja sebagai security disebuah hotel berbintang (Wyndham Dreamland Resort) Bali-Denpasar dengan gaji yang lumayan bagus. Dengan sistem kerja yang part time (8 jam) dalam sehari, ia akhirnya memiliki peluang untuk melanjutkan kuliahnya dengan mengambil kelas karyawan. Dan kini, ia telah tercatat sebagai mahasiswa pada sebuah universitas di kota Bali.
Ia mengungkapkan bahwa saya bertekad semoga ini menjadi peluang emas bagi saya dalam membayar sekaligus menutaskan kerinduan terdalam saya di era globalisasi yang kian menggemilang ini. "Sebab bagiku, pendidikan adalah mesin pergerakkan bangsa dalam mengubah dunia. Semoga pergumulan hidup saya ini, menjadi pemantik generasi milenial kekinian bahwa pendidikan adalah segalanya dalam hidup", kata pria yang pandai bermain gitar ini.
Penulis : Beny Akoit
Realitas ini tidak mampu memudarkan dan apalagi mematikan semangat perjuangan untuk kuliah. "Dalam nurani terdalam, ia bertekad, sy tidak akan pulang kampung sebelum mendapat gelar sarjana, tandas alumni SMPN OPO tahun 2010. Ia akhirnya bermisi ke Kota Bali tahun 2019 untuk bekerja supaya kemudian hari bisa meneruskan kuliahnya.
Rencana Tuhan memang tak terbendung kedasyatannya. Ia diterima bekerja sebagai security disebuah hotel berbintang (Wyndham Dreamland Resort) Bali-Denpasar dengan gaji yang lumayan bagus. Dengan sistem kerja yang part time (8 jam) dalam sehari, ia akhirnya memiliki peluang untuk melanjutkan kuliahnya dengan mengambil kelas karyawan. Dan kini, ia telah tercatat sebagai mahasiswa pada sebuah universitas di kota Bali.
Ia mengungkapkan bahwa saya bertekad semoga ini menjadi peluang emas bagi saya dalam membayar sekaligus menutaskan kerinduan terdalam saya di era globalisasi yang kian menggemilang ini. "Sebab bagiku, pendidikan adalah mesin pergerakkan bangsa dalam mengubah dunia. Semoga pergumulan hidup saya ini, menjadi pemantik generasi milenial kekinian bahwa pendidikan adalah segalanya dalam hidup", kata pria yang pandai bermain gitar ini.
Penulis : Beny Akoit