Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan islam yang memberikan banyak kontribusi dalam sistem pendidikan. Pesantren mampu bertahan dika...
Baca Juga :Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan islam yang memberikan banyak kontribusi dalam sistem pendidikan. Pesantren mampu bertahan dikarenakan karakter eksistensinya sebagai lembaga yang tidak hanya identik dengan makna keislaman tetapi juga mengandung makna keaslian Indonesia. Dengan metode yang ada di dalam pesantren, lulusan memiliki karakter unggul di bidang agama dan memiliki kemandirian serta berjiwa usaha. Menteri Perindustrian mengharapkan para santri turut serta membangun ekonomi Indonesia karena karakter yang terbentuk. Hal ini dibuktikan dengan adanya julukan “Santripreneur” yang diberikan oleh Menteri Perindustrian kepada santri.
Santri Dan Pesantren
Pesantren atau Pondok Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan non formal, tempat para murid (santri) mempelajari ilmu-ilmu keagamaan Islam. Sistemnya biasanya dengan menggunakan system asrama (Islamic boarding school). Pondok pesantren mirip dengan akademi militer atau biara (monastery, convent) dalam arti bahwa mereka yang berada di tempat tersebut mengalami suatu kondisi totalitas untuk belajar sepenuh waktu. Sistem pendidikan yang ada di pesantren memang mumpuni untuk membentuk karakter yang unggul di berbagai bidang.
Ciri khas dan kelebihan pesantren ialah mampu memadukan berbagai aspek pendidikan,yaitu kyai sebagai panutan, asrama, masjid sebagai tempat ibadah dan tempat belajar secara terpadu. Hal ini dapat menjadikan santri dalam pengawasan dan pembinaan totalitas, anak-anak terhindar dari pergaulan bebas di luar pesantren yang semakin tidak terkendali. Selain itu, kehidupan di pesantren memaksa santri untuk memiliki jiwa mandiri, karena segala aktivitas dilakukan secara pribadi, seperti mencuci baju, bersih-bersih kamar, belajar, dan lain sebagainya. Dari berbagai keunggulan tersebut, pesantren memerlukan dukungan agar lebih dikenal dan mencetak kader-kader yang tak hanya unggul dalam bidang akademik saja, tetapi juga unggul dalam bidang agama dan berakhlakul karimah.
Santri Siap Membangun Bangsa
Sudah saatnya pemerintah memberi perhatian khusus bagi pesantren dan para santri untuk bersama membangun negeri. Kemampuan unggul yang dimiliki santri untuk melakukan pemberdayaan masyarakat, pembangunan karakter yang jujur, berakhlak mulia, dan bermotivasi tinggi, mendukung santri untuk menjadi Agent Of Change Bangsa yang berbudi pekerti luhur. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peran santri untuk negeri sejak zaman kerajaan, Raden Fatah sebagai raja Demak pertama yang mampu menyebarkan agama Islam di Indonesia, juga pada masa penjajahan banyak santri yang turut serta berperang melawan penjajah, seperti Pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol yang dijuluki Harimau Nan Salapan, Teuku Umar, Syeh Yusuf, yang kesemuanya berjuang mengorbankan jiwa dan raga demi menentang penjajah Belanda, pada masa kemerdekaan muncul nama-nama seperti K.H. Wahab Hasbullah, Buya Hamka, adapun K.H. Maemun Zubair dan Gus Dur dengan semangatnya mengembangkan agama islam juga berperan di bidang politik. Sejarah memang tidak menutupi kenyataan bahwa santri dengan kyainya memang sudah lama membangun negeri.
Di Indonesia sendiri, telah terbentuk organisasi yang sangat berkontribusi kepada bangsa dengan nama Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) yang beranggotakan 16 ribu pondok pesantren yang tersebar di seluruh penjuru negeri. IPI telah melakukan kerja sama dengan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendorong perekonomian Indonesia, seperti bekerja sama dengan PLN, BRI dan Mandiri. Kesuksesan IPI dalam melakukan pemberdayaan di bidang ekonomi tak luput dari pengawasan K.H. Zaini Ahmad,S.RK, yang menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) IPI sekaligus berlatar belakang santri. Pesantren yang telah melakukan kontribusi nyata kepada masyarakat ialah Pondok Pesantren Lirboyo, dengan banyaknya buku yang telah diterbitkan oleh pesantren ini mampu mencerdaskan umat dan memberi pencerahan kepada khalayak sesuai dengan tujuan bangsa Indonesia dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Kaum muda Indonesia merupakan masa depan bangsa ini. Jiwa muda memiliki semangat yang luar biasa dalam melakukan sesuatu, mempunyai kreativitas dan mampu berinovasi dalam menghasilkan karya yang luar biasa. Jiwa muda yang santri tentu lebih memiliki karakter unggul sebagai generasi milenial yang turut membangun negeri, kontribusinya yang nyata dari masa ke masa membuktikan bahwa santri memang mumpuni dalam melakukan perubahan yang tak lekang oleh zaman. Eksistensi pesantren tetap hebat meskipun telah lama berlayar di samudera pendidikan sekaligus keagamaan di Indonesia. Bersama santri milenial, Indonesia tidak perlu khawatir dalam menghadapi masa depannya. Santri telah dididik untuk berkiprah pada bangsa dan memiliki jiwa nasionalisme tinggi pun mertabat dengan selalu ingat kepada Yang Maha Kuasa. Selain itu, santri siap menjawab persoalan masyarakat mengenai agama, lingkungan sosial, serta maupun melakukan pemberdayaan langsung kepada masyarakat.
![]() |
Via portaljember.pikiran-rakyat.com |
Pesantren atau Pondok Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan non formal, tempat para murid (santri) mempelajari ilmu-ilmu keagamaan Islam. Sistemnya biasanya dengan menggunakan system asrama (Islamic boarding school). Pondok pesantren mirip dengan akademi militer atau biara (monastery, convent) dalam arti bahwa mereka yang berada di tempat tersebut mengalami suatu kondisi totalitas untuk belajar sepenuh waktu. Sistem pendidikan yang ada di pesantren memang mumpuni untuk membentuk karakter yang unggul di berbagai bidang.
Ciri khas dan kelebihan pesantren ialah mampu memadukan berbagai aspek pendidikan,yaitu kyai sebagai panutan, asrama, masjid sebagai tempat ibadah dan tempat belajar secara terpadu. Hal ini dapat menjadikan santri dalam pengawasan dan pembinaan totalitas, anak-anak terhindar dari pergaulan bebas di luar pesantren yang semakin tidak terkendali. Selain itu, kehidupan di pesantren memaksa santri untuk memiliki jiwa mandiri, karena segala aktivitas dilakukan secara pribadi, seperti mencuci baju, bersih-bersih kamar, belajar, dan lain sebagainya. Dari berbagai keunggulan tersebut, pesantren memerlukan dukungan agar lebih dikenal dan mencetak kader-kader yang tak hanya unggul dalam bidang akademik saja, tetapi juga unggul dalam bidang agama dan berakhlakul karimah.
![]() |
Via almunawwir.com |
Sudah saatnya pemerintah memberi perhatian khusus bagi pesantren dan para santri untuk bersama membangun negeri. Kemampuan unggul yang dimiliki santri untuk melakukan pemberdayaan masyarakat, pembangunan karakter yang jujur, berakhlak mulia, dan bermotivasi tinggi, mendukung santri untuk menjadi Agent Of Change Bangsa yang berbudi pekerti luhur. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peran santri untuk negeri sejak zaman kerajaan, Raden Fatah sebagai raja Demak pertama yang mampu menyebarkan agama Islam di Indonesia, juga pada masa penjajahan banyak santri yang turut serta berperang melawan penjajah, seperti Pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol yang dijuluki Harimau Nan Salapan, Teuku Umar, Syeh Yusuf, yang kesemuanya berjuang mengorbankan jiwa dan raga demi menentang penjajah Belanda, pada masa kemerdekaan muncul nama-nama seperti K.H. Wahab Hasbullah, Buya Hamka, adapun K.H. Maemun Zubair dan Gus Dur dengan semangatnya mengembangkan agama islam juga berperan di bidang politik. Sejarah memang tidak menutupi kenyataan bahwa santri dengan kyainya memang sudah lama membangun negeri.
Di Indonesia sendiri, telah terbentuk organisasi yang sangat berkontribusi kepada bangsa dengan nama Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) yang beranggotakan 16 ribu pondok pesantren yang tersebar di seluruh penjuru negeri. IPI telah melakukan kerja sama dengan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendorong perekonomian Indonesia, seperti bekerja sama dengan PLN, BRI dan Mandiri. Kesuksesan IPI dalam melakukan pemberdayaan di bidang ekonomi tak luput dari pengawasan K.H. Zaini Ahmad,S.RK, yang menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) IPI sekaligus berlatar belakang santri. Pesantren yang telah melakukan kontribusi nyata kepada masyarakat ialah Pondok Pesantren Lirboyo, dengan banyaknya buku yang telah diterbitkan oleh pesantren ini mampu mencerdaskan umat dan memberi pencerahan kepada khalayak sesuai dengan tujuan bangsa Indonesia dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Kaum muda Indonesia merupakan masa depan bangsa ini. Jiwa muda memiliki semangat yang luar biasa dalam melakukan sesuatu, mempunyai kreativitas dan mampu berinovasi dalam menghasilkan karya yang luar biasa. Jiwa muda yang santri tentu lebih memiliki karakter unggul sebagai generasi milenial yang turut membangun negeri, kontribusinya yang nyata dari masa ke masa membuktikan bahwa santri memang mumpuni dalam melakukan perubahan yang tak lekang oleh zaman. Eksistensi pesantren tetap hebat meskipun telah lama berlayar di samudera pendidikan sekaligus keagamaan di Indonesia. Bersama santri milenial, Indonesia tidak perlu khawatir dalam menghadapi masa depannya. Santri telah dididik untuk berkiprah pada bangsa dan memiliki jiwa nasionalisme tinggi pun mertabat dengan selalu ingat kepada Yang Maha Kuasa. Selain itu, santri siap menjawab persoalan masyarakat mengenai agama, lingkungan sosial, serta maupun melakukan pemberdayaan langsung kepada masyarakat.
Penulis : Dinda Kharismaning Sukma
Baca Juga :