Baca Juga :
Sabtu 02 Mei 2020, Seluruh SMA dan SMK di Indonesia termasuk SMAS 7 September '99 Atambua, mengumumkan kelulusan siswa/i kelas 12 pada hari itu. Total seluruh 179 orang Siswa SMA 7 September '99 Atambua dinyatakan lulus. Pengumuman kelulusan tersebut disampaikan langsung secara tertulis oleh Kepala Sekolah Drs. Alexandrino H.P Seac, M.H, yang juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Nusa Timur. Tentu hasil tersebut merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa dari sekolah yang berdiri tepat tanggal 7 September 1999 ini.
Saat ini SMAS 7 September 99 Atambua berada dibawah naungan Yayasan Nusa Timur Atambua. selain SMAS,Yayasan yang berdiri sejak tahun 2012 tersebut juga menaungi SMP 7 September 99 Atambua dan juga PAUD Tunas Bangsa Masmeu dan Sukabitetek. Saat pengumuman tersebut dilakukan di sekolah terdapat hanya 30 orang siswa saja yang datang untuk mencari tahu hasil kelulusan mereka, hal ini dikarenakan adanya peringatan dari pemerintah daerah setempat untuk setiap sekolah melakukan pengumuman lewat media sosial, radio atau secara online. Selain itu juga siswa/siswi juga tidak diperkenankan untuk melakukan perayaan kelulusan yang berlebihan mengingat adanya Covid-19 tersebut.
Para siswa yang hadir pada waktu itu termasuk Ketua Osis SMAS 7 September '99 Atambua Florindo Dos Santos, atau biasa disapa Ido berpendapat bahwa kelulusan kali ini tidak memberikan kesan apa-apa, karena rencana perpisahan yang sudah diatur sedemikian rupa tinggal wacana yang berantakan serta tidak ada kalimat selamat tinggal dan sampai jumpa yang terucap secara langsung. Ada ucapan terima kasih yang tertunda kepada lembaga sekolah yang menurutnya telah banyak melakukan perubahan positif dengan adanya fasilitas pendidikan yang memadai.
Tentu saja kelulusan SMA tahun ini tidak memberikan kesan yang mendalam, karena Siswa SMA tidak bisa menyampaikan salam perpisahan kepada sesama teman dan juga kepada Guru-guru, padahal momen itulah yang ditunggu semua siswa/i untuk menyampaikan seluruh rasa terimakasih dan permohonan maaf kepada Guru-guru.
Hal yang sedikit tidaknya memberikan kelegaan bagi Siswa/i SMA tahun ini adalah dengan ditiadakannya Ujian Nasional (UN). Pembatalan Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2019/2020, secara resmi disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, dengan mempertimbangkan keamanan dan kesehatan peserta didik di tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease.
Harapan para Siswa/i lulusan SMAS 7 September 99 Atambua ini adalah kedepannya, lembaga almamater mereka dapat memperhatikan dan meningkatkan fasilitas sekolah secara keseluruhan termasuk kebersihannya, agar terciptanya lingkungan belajar yang lebih baik dan mendorong lembaga ini menjadi semakin maju kedepannya. Harapan lainnya adalah agar selalu terjalin komunikasi antara alumni dan pihak sekolah agar kedepannya mereka dapat memberikan kontribusi satu sama lain dengan menjunjung tinggi nilai kebersamaan yang sudah terjalin.
Penulis : Tim Redaksi Fianosa
![]() |
Suasana kelas SMAS 7 September '99 sebelum Corona, via https://www.instagram.com/yayasannusatimur/ |
Saat ini SMAS 7 September 99 Atambua berada dibawah naungan Yayasan Nusa Timur Atambua. selain SMAS,Yayasan yang berdiri sejak tahun 2012 tersebut juga menaungi SMP 7 September 99 Atambua dan juga PAUD Tunas Bangsa Masmeu dan Sukabitetek. Saat pengumuman tersebut dilakukan di sekolah terdapat hanya 30 orang siswa saja yang datang untuk mencari tahu hasil kelulusan mereka, hal ini dikarenakan adanya peringatan dari pemerintah daerah setempat untuk setiap sekolah melakukan pengumuman lewat media sosial, radio atau secara online. Selain itu juga siswa/siswi juga tidak diperkenankan untuk melakukan perayaan kelulusan yang berlebihan mengingat adanya Covid-19 tersebut.
Para siswa yang hadir pada waktu itu termasuk Ketua Osis SMAS 7 September '99 Atambua Florindo Dos Santos, atau biasa disapa Ido berpendapat bahwa kelulusan kali ini tidak memberikan kesan apa-apa, karena rencana perpisahan yang sudah diatur sedemikian rupa tinggal wacana yang berantakan serta tidak ada kalimat selamat tinggal dan sampai jumpa yang terucap secara langsung. Ada ucapan terima kasih yang tertunda kepada lembaga sekolah yang menurutnya telah banyak melakukan perubahan positif dengan adanya fasilitas pendidikan yang memadai.
Tentu saja kelulusan SMA tahun ini tidak memberikan kesan yang mendalam, karena Siswa SMA tidak bisa menyampaikan salam perpisahan kepada sesama teman dan juga kepada Guru-guru, padahal momen itulah yang ditunggu semua siswa/i untuk menyampaikan seluruh rasa terimakasih dan permohonan maaf kepada Guru-guru.
Hal yang sedikit tidaknya memberikan kelegaan bagi Siswa/i SMA tahun ini adalah dengan ditiadakannya Ujian Nasional (UN). Pembatalan Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2019/2020, secara resmi disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, dengan mempertimbangkan keamanan dan kesehatan peserta didik di tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease.
Harapan para Siswa/i lulusan SMAS 7 September 99 Atambua ini adalah kedepannya, lembaga almamater mereka dapat memperhatikan dan meningkatkan fasilitas sekolah secara keseluruhan termasuk kebersihannya, agar terciptanya lingkungan belajar yang lebih baik dan mendorong lembaga ini menjadi semakin maju kedepannya. Harapan lainnya adalah agar selalu terjalin komunikasi antara alumni dan pihak sekolah agar kedepannya mereka dapat memberikan kontribusi satu sama lain dengan menjunjung tinggi nilai kebersamaan yang sudah terjalin.
Penulis : Tim Redaksi Fianosa